Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2011

Etos Profetis;Upaya Mewujudkan Kebudayaan Ilmu dalam Ikatan

Pendahuluan Masyarakat merupakan suatu kesatuan dari berbagai manusia yang beragam dan memiliki kultur yang majemuk. Keragaman manusia dikarena dua factor yang utama; letak geografis dan sifat dan fitrah yang diciptakan oleh Tuhan dengan keberagaman. Manusia sebagai animal rational memiliki kemampuan untuk menciptakan kreasi serta innovasi dalam mengelola lingkungan agar dapat bermanfaat bagi manusia itu sendiri. Interaksi manusia dengan lingkungan dapat melahirkan suatu kebiasaan yang berbeda dengan lingkungan yang lain dan bahkan melahirkan suatu symbol dari masyarakat tertentu. Symbol yang dimiliki oleh masyarakat tersebut bersifat eksklusif guna mengikat dan memberikan makna didalam masyarakat yang memiliki symbol tersebut. Symbol yang berada dalam masyarakat merupakan representasi dari masyarakatnya dan menggambarkan keadaan tertentu dalam masyarakat. Misalkan symbol kain putih dalam masyarakat merupakan suatu gamabaran tentang duka cita atau biasanya ada orang yang meninggal. ...

PEMILIHAN BUPATI BUKAN UNTUK RAKYAT!

Ini adalah obrolan antara saya dengan dua orang kawan saat kami sedang ‘nyangkruk’ sambil ‘ngobrol’ sambil ‘nyruput’ susu jahe dan kopi di blandongan kafe. “Insya Allah ...kita bisa memilih Bupati yang terbaik dari semua calon yang bai baik...Amin”, kata teman saya waktu itu. Saya menjawab: :Siapa saja berhak jadi bupati batang, dan sapa saja berhak MEMILIH atau TIDAK MEMILIH... Kalau memilih mudah-mudahan tak keliru agar tidak menyesal di kemudian hari, tetapi kalau bisa jangan hanya memilih, sebab suara sejati bukan dengan kertas, tetapi gerakan dan organisasi yang punya kekuatan utk mengontrol pemerintahan daerah...” “Ya kalau bisa, diusahakan haknya di pakai untuk memilih, memilih yang benar-benar ‘Pas’.. sesuai harapan kita. Masalah Organisasi dan Gerakan..perlu..tetapi nggak usah banyak-banyak...masalahnya kalau DPRD sudah bekerja Maksimal sesuai fungsinya pengawasan cukup di DPRD...Insya Alloh kalau semua sudah bekerja Profesional sesuai fungsinya batan...

Generasi Muda Islam Sebagai Agen Counter Culture

Dewasa ini generasi muda Islam sebagai pilar-pilar kemajuan bangsa mendapat tantangan serius dengan munculya budaya populer. Budaya populer yang berwatak sekuler tersebut merupakan produk budaya kapitalisme global yang memang menginginkan dominasinya sebagai ideologi tunggal di dunia ini. Infiltrasinya terhadap Indonesia sendiri sebenarnya juga tak lepas dari arus globalisasi yang begitu cepat. Globalisasi yang dulunya dijanjikan akan mensejahterakan dunia justru menjadi malapetaka besar bagi negara dunia ketiga. Pemboncengan paham neoliberal dalam globalisasi yang bertumpu pada kapitalisme tersebut selain menyerang basis dari superstruktur (ekonomi) juga menyerang ranah budaya. Budaya populer sendiri memang sengaja diciptakan untuk merusak generasi muda sebagai generasi sampah, kaum muda didekte untuk tunduk pada indoktrinasi faham kapitalisme dan dibuatnya berbagai cara agar mereka mengalami ekstasi hingga akhirnya teralienasi dan lupa jati dirinya. karena mereka tahu generasi muda y...