A. Prawacana Karya sastra telah menjadi semacam estetika yang melekat dalam kehidupan manusia. Ia menjadi semacam wahana dalam mengaktualisasikan diri terhadap kondisi sosio-politik maupun sosio-budaya oleh pembuatnya. Karya sastra juga menjadi ajang penumpahan perasaan dan inspirasi tentang pandangan hidup dan kehidupan pribadi penulisnya. Tentunya membicarakan karya sastra secara defintif sangat luas. Namun dalam hal ini, karya sastra tidak sekedar sebagai ekspresi jiwa sang penulis seperti dalam definisi kaum romantic namun juga cerminan masyarakat, alat perjuangan social, alat menyuarakan aspirasi dan nasib kaum tertindas, seperti yang terdapat dalam gagasan mengenai realism, naturalism, dan realism sosialis (Faruk, 2010: 45). Sebagai fenomena budaya, karya sastra tentu tidak lahir dari suatu ruang hampa dimana sebuah karya sastra baik itu novel, puisi, ataupun cerpen selalu merangkum fenomena social dalam kehi...