“Manusia di kutuk menjadi bebas… tapi dengan kebebasannya ia bertanggung-jawab atas segala yang dilakukannya…” Sudah jamak kita dengar kutipan ini, tentu saja, bagi kita yang pernah membaca Sartre—seorang filsuf eksisensialisme yang menempatkan eksistensi manusia sebagai pokok terdasar kehidupan, istilah kerennya sih ontology. Nah loh, apa hubungannya dengan Madame Bovary? Novel maha karya Gustave Flaubert yang kini telah menjadi karya klasik ini? Ada sedikit hubungan, saya kira, selepas membaca novel Flaubert ini. Namun, saya tak akan membahas keterkaitan eksisensialisme sartrean dengan novel Flaubert secara ketat di sini. Ya, sekedar melihat secara harfiah apa saja yang baru tertangkap selepas merampungkan novel ini. Madame Bovary becerita tentang keluarga Bovary dan segenap lika-liku kehidupan yang menyertainya. Kisah ini bermula dari Monsieur Bovary tua yang menikah dengan perempuan desa yang cukup kaya. Dalam perkawinan ini, monsieur bovar...