Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2011

lathan soal grammar

1. They are supposed to have finished their homework when we come home. This means: we expect that________by the time we come home. A. they are going to finish their homework B. they will be finishing their homework C. they will have finished their homework D. they were finishing their homework 2. Yesterday my friend said that he had never seen such good film like “Slumdog Millionaire”. From the above statement we may conclude that_________ A. It was the first time he went to see a film. B. He seldom went to see good movies. C. That was the best film he had ever seen. D. The film he saw was a bad one. 3. I can lend you my car next week because by that time I ______using it. A. will be finishing B. have finished C. am finishing D will have finished 4. Bejo: “When had the workers finished their work?” Bradd : “They had finished it when all the goods_______________” A. Were unloading B. had been unloaded C. were being unlo...

Syntax - English sentence structure

Introduction: This page contains some basic information about sentence structure (syntax) and sentence types. It also includes examples of common sentence problems in written English. ESL students who understand the information on this page and follow the advice have a better chance of writing well. [Note to teachers/advanced students] Definition: Linguists have problems in agreeing how to define the word sentence. For this web page, sentence will be taken to mean: 'a sequence of words whose first word starts with a capital letter and whose last word is followed by an end punctuation mark (period/full stop or question mark or exclamamtion mark)'. On the basis of this definition, some of the sentences written by ESL students (indeed by all writers) will be correct, and other sentences will be problematic. Good readers (English teachers, for example!) can quickly see the difference between a correct and a problematic sentence. Subject/predicate: All sentences are about somet...

mahasiswa dalam labirin hedonisme

Menjadi mahasiswa pada zaman serba pragmatis ini memang penuh paradoks. Di satu sisi, idealisme mahasiswa yang hakiki harus ditegakkan, yakni mendewasakan pikiran agar bisa mengatasi segala persoalan hidup dengan pola pikir yang sistematis, kritis, analitis, dan komprehensif; dan untuk mendapati proses idealisme seperti ini tentu bukan persoalan yang mudah yang bisa didapati secara prakmatis dan instan, namun butuh perjuangan, kesabaran, dan kedisiplinan yang kuat untuk tidak tergoda oleh deviasi pola hidup dunia yang serba menggiurkan. Namun disisi lain, mahasiawa harus menghadapi banyaknya godaan faktual yang sangat menarik dan menggiurkan yang bisa membuatnya menyimpang dari idealisme mahasiswa. Pergaulan muda-mudi yang serba permisif, gaya hidup yang katanya modern dengan mengikuti pola makan, mode pakaian, cara berpenampilan, dan berperilaku yang sesuai trend masa kini, dan berbagai sarana dan prasarana menggoda yang menawarkan begitu banyak ragam kesenangan yang menggugah mata ...

Selamat datang mahasiswa

Yang membuat semua berjalan dengan teratur Adalah rasa takut dalam diri kita masing-masing (Bill the Butcher, Gangs of New York ) Hari ini kalian menjadi saksi dari tragisnya dunia pendidikan. Menjadi mahasiswa dengan bekal seadanya dan apa adanya. Seadanya karena tak banyak orang yang begitu beruntung mencicipi bangku kuliah. Hitung berapa banyak kawan-kawan SMA kalian yang sanggup untuk meneruskan kuliah. Bukan sekedar tinggal di kampus: tapi bertempat di lembaga perguruan tinggi yang terbaik dan paling baik. Kampus-kampus hebat itu bukan untuk kalian, tapi untuk mereka yang beruntung. Beruntung karena uangnya bisa mengongkosi sumbangan gedung, sumbangan sukarela, sumbangan kuliah dan bentuk sumbangan lainnya. Apa adanya karena bekal pengetahuan yang sangat minim. SMU hanya bisa mengajarkan kisah sejarah tragis, ilmu patriotisme yang naif dan pelajaran berhitung yang mencemaskan. Dan lagi-lagi kalian beruntung karena lolos ujian nasional. Singkatnya kalian menjadi mahasiswa bukan ...

Gara-gara kapitalisme

Menghujat kapitalisme adalah sebuah keharusan. Ia bukan hanya faktor utama yang memasifkan kemiskinan, tapi juga banyak menimbulkan ketidakadilan, kekerasan, dan perang; terutama semakin memperlebar kesenjangan antara yang miskin dan kaya, juga merusak ekologi dan kehidupan manusia. Ada dua fondasi dasar keberadaan kapitalisme yang membuatnya pantas dihujat. Pertama, kapitalisme hidup didasarkan pada pengeksploitasian manusia terhadap manusia lain tanpa ampun (dehumanisasi), termasuk kepada bumi. Kedua, kapitalisme hidup menempatkan laba diatas kemanusiaan, dengan mengejar hasil produksi maksimal dan menekan biaya produksi serendah-rendahnya. Didalam sistem kapitalisme, apa pun dan sampai kapan pun, yang menjadi tujuan-alasan-parameter-segalanya-selalu-dan-selalu LABA. Bukan orang bukan manusia yang menjadi tujuan dan topik utama. Laba telah menjadi "nabi, Tuhan, dan kitab suci" bagi kapitalisme. Hanya orang kuat dan bermodal saja yang mampu membentuk laba dengan mengek...

cinta dan filsafat: sebuah perenungan

Kenapa filsafat? Sebab cinta sejati hanya mungkin didapat kalau orang mau berpikir tentang hakikat hidup, terutama hubungan antara manusia, dengan alam dan Tuhan. Sedangkan menghabiskan waktu untuk "pacaran"—apalagi hanya didasarkan pada pelampiasan nafsu seksual (libido)—hanya akan menjauhkan jiwa dari kegilaan akan kebenaran. Mahasiswa yang menyukai ilmu pengetahuan, filsafat, dan memaksimalkan intelektualnya, biasanya akan berbeda dengan mahasiswa yang hanya menghabiskan waktu untuk bersenang-senang. Sebagian besar mahasiswa yang menyukai buku-buku kelak akan menjadi bagian dari orang-orang pengukir sejarah bagi perubahan kemanusiaan. Sedangkan para mahasiswa yang menyukai belanja kosmetik dan benda-benda yang membuatnya nyaman dalam budaya "gaul" tetap saja menjadi makhluk yang hanya mengikuti ritualitas kemanusiaan biasa, dan perannya sangat sedikit sekali dalam sejarah, bahkan hanya ikut-ikutan dan ikut memundurkan kemanusiaan. Kita semua sepakat bahwa hidup...

aku mau bicara CINTA

Hari-hari telah berlalu menyibak sejuta rasa indah dan pilu. Semua terkisah disini. Manis getir pahit cinta entah apa, mengadu direlung-relung jiwa ku. Lalu ku muntahkan lagi. Apakah itu? Apakah cinta itu? CINTA? Ya cinta. Yang katanya membuat buta,gila dan semacamnya. Yang katanya indah dirasa bahkan pahit juga. Apakah cinta untuk dipertaruhkan? Atau simbol merah muda yang dipropagandakan? Ketika hati bicara, cinta pun perlahan membuka tabirnya. Sebuah cinta bukan jargon semata. Cinta sesama manusia. Cinta alam semesta. Cinta untuk sang pencipta. Cinta universal untuk sebuah perdamaian. Cinta tertutup untuk kalian berdua! Cinta terbuka untuk kita semua! Cinta artifisial untuk sang pemodal! Cinta tersempit untuk para pemuja dunia! Cinta kebenaran untuk sang proletar! Cinta bukan cinta. Cinta untuk cinta itu sendiri, ataukah cinta untuk anda? Cinta bukan sesuatu yang bebas nilai. Buka mata, buka hati, buka pikiran dan cinta kan datang untuk sebuah kebijaksanaan. Rasakan kebenaran cinta...