« Kengerian itu tidak ada. Manusia abad pertengahan akan merasa jijik dengan kehidupan kita sekarang—sebagai sesuatu yang lebih buruk dari keburukan. Setiap zaman, setiap budaya, setiap norma, dan tradisi memiliki karakternya sendiri, kelemahan dan kekuatan, kecantikan dan keburukan, menerima penderitaan tertentu sebagai sesuatu yang tak terhindarkan. Perlahan, terisi oleh kejahatan. Kehidupan manusia, menuju penderitaan sesungguhnya, neraka, hanya ketika dua zaman, dua budaya, dan agama saling tumpang-tindih. Seseorang dari zaman pertengahan akan mati tercekik, sama halnya dengan orang liar yang hidup di kebudayaan kita, hari ini. Sekarang tiba saat kita hidup dimana setiap generasinya terperangkap dalam dua arus kehidupan. Kesenangan yang didamba, dipuja, dijadikan berhala-berhala. Semua berkiblat pada keterasingan yang tak bisa memahami diri sendiri, « aku », tak ada persetujuan diam-diam. Semua orang terpikat dan terpana, merasa biasa-biasa saja, tak sebagaimana ...