Terjaga mata-mata menuai peristiwa
Kerlap cahaya meninggi dicakrawala
Semakin jauh langkahnya
Seorang wanita berparas jelita
Meninggalkan sunyi, berdentum lirih
bersahutan ditelinga ku, lamat tak terdengar...
Kala pagi menerakan makna cahaya
Tubuhku gontai menyerta desau angin
Dingin hingga terasa,
Kerlap cahaya meninggi dicakrawala
Semakin jauh langkahnya
Seorang wanita berparas jelita
Meninggalkan sunyi, berdentum lirih
bersahutan ditelinga ku, lamat tak terdengar...
Kala pagi menerakan makna cahaya
Tubuhku gontai menyerta desau angin
Dingin hingga terasa,
Kabut tipis perlahan menepi
Meninggalkan bulir embun,
meneteskan cair kerinduan
Menyisa seberkas senyum pada ilalang
Seolah mereka berteriak pelan
Mengusap angkuh saat aku tenggelam
Pada awalnya kita satu
Dicipta untuk bertemu,
melengkapi keterbelahan
Menutup kain kefanaan...
Adam-hawa sang pioner ihwal cerita
Hingga kini berkerumun wajah dipenjuru dunia
Kenapa kita mesti tak akur?
nafsu terhina jadi matra,
Pialang cinta terpental disela kata
Kita berdua sama,
Meski beda dalam kodratnya
tapi dari sana, yang tak sama tercipta cinta...
Seperti pagi menebarkan terang mengawali kehidupan
Seperti malam mewedarkan gelap menuju pembaringan
Bukankah alam ini mengajari keselarasan?
Maka aku pelihara jalinan benang merahnya
Silaturahmi sesampai mati, meski aku tak akan miliki...
Bertakwalah! Berterimalah! berbesar hatilah!
Meninggalkan bulir embun,
meneteskan cair kerinduan
Menyisa seberkas senyum pada ilalang
Seolah mereka berteriak pelan
Mengusap angkuh saat aku tenggelam
Pada awalnya kita satu
Dicipta untuk bertemu,
melengkapi keterbelahan
Menutup kain kefanaan...
Adam-hawa sang pioner ihwal cerita
Hingga kini berkerumun wajah dipenjuru dunia
Kenapa kita mesti tak akur?
nafsu terhina jadi matra,
Pialang cinta terpental disela kata
Kita berdua sama,
Meski beda dalam kodratnya
tapi dari sana, yang tak sama tercipta cinta...
Seperti pagi menebarkan terang mengawali kehidupan
Seperti malam mewedarkan gelap menuju pembaringan
Bukankah alam ini mengajari keselarasan?
Maka aku pelihara jalinan benang merahnya
Silaturahmi sesampai mati, meski aku tak akan miliki...
Bertakwalah! Berterimalah! berbesar hatilah!
Terpekurlah pada kuasa-Nya,.
Tuhan mu, Tuhan ku, Tuhan kita...
Demi janji, atas nubuat sang nabi...
...Disini kita masih 'ada', dan aku hanya berharap satu,
ketika esok masih 'ada', kita tak kobarkan lagi perang sedingin batu...
Tuhan mu, Tuhan ku, Tuhan kita...
Demi janji, atas nubuat sang nabi...
...Disini kita masih 'ada', dan aku hanya berharap satu,
ketika esok masih 'ada', kita tak kobarkan lagi perang sedingin batu...
Komentar
Posting Komentar