Pada mulanya cerita ini tertulis pada ketaksengajaan, mungkin ketaktahuan.
pada kertas yang buram tanpa coretan.kemudian kita coretkan pena diatasnya, disana, dikampus itu kita jalani cerita.
Episode kehidupan yang kita lewati, kini, menyisa jejak penanda dalam lorong sunyi.
Hanya fragmen kecil yang masih terngiang sebagai ingatan lalu, dalam waktu.
Kita pernah bersama menuai rekam dalam dunia-hidup yang centang-parenang.
Merah-hitam,tawa-lara, cinta-luka, menorehkan makna hingga jasad ku terpisah oleh pejal waktu.
Cerita tak selalu berjalan lempang, menghujam imaji saat lalu terlewati, merih memerah kala aku tak kuasa bicara tentang "kita."
Semuanya menyatu yang akan kita kekalkan dalam memori, untuk nanti kita narasikan kembali pada keturunan kita.
Esok pagi, mungkin kalian semua sudah tak lagi terjumpa.
Esok pagi, kalian semua sudah miliki ruang yang lain.
Esok pagi, kalian sudah jadi kenangan lalu.
disini kita semakin terpisah oleh ruang.
Kelak, semua akan dapati cita yang pernah kita hujamkan dalam masa studi lalu—mungkin sekitar tiga tahun lalu.
Sahabat, kau seperti lilin kecil yang berpijar di kegelapan, cahayanya temaram namun menyuluh makna pernah kita lalui bersama…
selalu ada yang pergi, tapi kepergian bukan akhir narasi, barangkali ini hanya awal dari bengawan yang mengalir kehilir…
sampai jumpa, semoga esok pagi engkau akan menerakan cerita bahagia…
@boyolali, 6 agustus 2012
Komentar
Posting Komentar