Rintik gerimis telah habis, Menyisa ornamen titik-titik air diantara hijau rumput pada tanah lapang yang menghitam, sepatu mungil para gadis kecil, seraya canda, pula tatapan cerdik pada bulir hujan terakhir, menatap abu-abu langit, melipat payung-payung yang basah, inikah rahmat? Pada warna biru reda hujan dan pola gunung perahu yang tertudung prisma halimun? barangkali diujung sana tersimpan, sesuatu yang lain, yang masih kita taja? Tapi semua sudah berbeda, masa kecil itu hilang seraya hembus udara, mungkinkah bianglala itu tiba? sederet walet di udara, Terbang membebas, lepas Mencecah gugus angin menunggu, hujan kembali menyeka...