-->
Dibukanya
lagi, perjanjian baru
Mazmur dan amsal,
seperti antologi,
stanza berhias metafora
seperti memancar aura
Pada celah cahaya, disetiap ukir kata
Mungkin hujan segera tiba
Matahari keruh bertudung mendung
Tapi dimana kebenaran bermuara?
Pada arah
angin, pukul sebelas
Kencang menghempas
Menelusup relung, langkah pulang
Selayang, hampar bukit terpandang
Menjulang sindoro, di ujung kaki langit
Seraya udara gunung
Berhilir hembus teduh
Hijau tembakau, membuai aroma
Barangkali, Pada kubah diseberang jalan...
Kencang menghempas
Menelusup relung, langkah pulang
Selayang, hampar bukit terpandang
Menjulang sindoro, di ujung kaki langit
Seraya udara gunung
Berhilir hembus teduh
Hijau tembakau, membuai aroma
Barangkali, Pada kubah diseberang jalan...

Mazmur dan amsal,
seperti antologi,
stanza berhias metafora
seperti memancar aura
Pada celah cahaya, disetiap ukir kata
Mungkin hujan segera tiba
Matahari keruh bertudung mendung
Tapi dimana kebenaran bermuara?
Ku lihat bahagia sepasang tua
Pada gaung adzan
Terkadang, kita lupa akan 'Ada'
Atas rahmat cinta-Nya tiada tepermanai
Ternyata! sebuah kaligrafi
Yang bisa berarti:
"Tunjukilah kami jalan yang lempang...."
Pada gaung adzan
Terkadang, kita lupa akan 'Ada'
Atas rahmat cinta-Nya tiada tepermanai
Ternyata! sebuah kaligrafi
Yang bisa berarti:
"Tunjukilah kami jalan yang lempang...."
Komentar
Posting Komentar