Banyak yang terlupa
Pecah cerita melumat sepenggalah mentari
Wangi menancap dilantai pertama
Merundukkan dahi, diam menuai sunyi
Lengang peristiwa, menjejaki setiap kata
Sayup-sayup embun, membasah hijau ilalang
Pagi yang berharap, dengan doa
Semua yang ada, adalah janji semesta
Ditepian realitas dan idealitas
Karenanya sejarah adalah arah
Terus mengalirkan dunyut
Perubahan ke ujung muara
Sebuah monolog sederhana
Membuka hari, menatap diri sendiri
Ada yang menggebu, ingini semua
Ada yang kecewa, kehilangan entah apa
Tapi burung tetap berkicau
Menyapa manusia, sejurus hijau pagi
Ia berucap pagi tanpa 'selamat'
Seperti matahari
Yang mulai beranjak naik kaki langit
ia naik lazuardi, tapi tak meninggalkan bumi....
Pecah cerita melumat sepenggalah mentari
Wangi menancap dilantai pertama
Merundukkan dahi, diam menuai sunyi
Lengang peristiwa, menjejaki setiap kata
Sayup-sayup embun, membasah hijau ilalang
Pagi yang berharap, dengan doa
Semua yang ada, adalah janji semesta
Ditepian realitas dan idealitas
Karenanya sejarah adalah arah
Terus mengalirkan dunyut
Perubahan ke ujung muara
Sebuah monolog sederhana
Membuka hari, menatap diri sendiri
Ada yang menggebu, ingini semua
Ada yang kecewa, kehilangan entah apa
Tapi burung tetap berkicau
Menyapa manusia, sejurus hijau pagi
Ia berucap pagi tanpa 'selamat'
Seperti matahari
Yang mulai beranjak naik kaki langit
ia naik lazuardi, tapi tak meninggalkan bumi....
Komentar
Posting Komentar