Di tepi bengawan yang membelah kota
kali code, kau menyebutnya
Yang barangkali sekarang aku lihat
kembali dengan masygul
juga di sebuah jalan Pramuka
aku menapak akhir gejala
pada rentetan kata
tetinggal diantara relung sukma
aku hendak menghela
sebuah kekuatan tunggal, telah mengatur semuanya
sehingga remuk redam
cenderung merasa tak patut, untuk menganalisa
kekurangan di tubuh sendiri, di masa lampau
dengan ngeri atau takjub: juga sebuah mitos
tentang yang pernah ada
yang pernah terasa
tak tersambut, lepas dalam ungu kabut
tapi, kau tahu,
tak pernah berubah, sama sekali!
Atau sedikitnya suara gagau
lambat laun begitu rutin, tak masuk akal
pula, terutama bagi mereka
akan bisa kembali untuk memikat
menjanjikan suatu masa depan yang lebih baik.
selama ini hanya nampak sebagai “Peristiwa” —sesuatu yang dahsyat, krusial, apokaliptik, sekaligus misterius.
'Mitos' memang mudah menjawab pelbagai pertanyaan dengan satu patah kata, dan sekaligus melupakan hal-hal lain yang masih menggantung...
tetapi agaknya itu sudah terlambat...
Komentar
Posting Komentar