Langsung ke konten utama

Postingan

KONSEP AKAL DALAM EPISTEMOLOGI IBN THUFAIL

"sesungguhnya, dalam (proses) penciptaan langit dan bumi dan (proses) pergantian siang dan malam, adalah tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi ulil albab (orang-orang yang berfikir)” (QS 3:190) "Alam yang tidak bertubuh diketahuilah sudah, dan mata pikiran memandanglah kedalamnya.” (Sokrates) A.    Pendahuluan Berfikir, yang adalah suatu proses olah nalar, yang secara essensi adalah agamawi, merupakan suatu proses sunnatullah, yang sudah ada benihnya sejak awal, ketika manusia dihadirkan di bumi. Akal yang merupakan anugerah termahal yang diberikan  khusus oleh Allah kepada manusia yang tidak diberiakan pada makhluk lainnya, adalah agar manusia mampu membaca dan memikirkan segala kejadian dan tanda-tanda kekuasaan Allah. Islam sendiri memberikan kedudukan tinggi kepada akal, karena akal hanya dimiliki oleh manusia, dan manusia adalah ciptaan terbaik Allah. Allah memerintahkan manusia untuk selalu menggunakan akalnya untuk menyikapi dan membaca tanda-tanda keku...

antologi sepi

Menjelang pagi... Semua mendaras kelelahan... Narasi kecil yang karam dalam kelainan... Lamat kian hilang diterpa keagenan... Menjelang pagi... Tiada barisan senyum menampak... Hanya murung sinar rembulan menyentak... Senjakala menjamah pikiran meretak...

Epistemologi

Teori Pengetahuan Pengetahuan (knowledge atau ilmu )adalah bagian yang esensial- aksiden manusia, karena pengetahuan adalah buah dari "berpikir ". Berpikir ( atau natiqiyyah ) adalah sebagai differentia ( atau fashl ) yang memisahkan manusia dari sesama genus- nya,yaitu hewan. Dan sebenarnya kehebatan manusia dan " barangkali " keunggulannya dari spesies-spesies lainnya karena pengetahuannya. Kemajuan manusia dewasa ini tidak lain karena pengetahuan yang dimilikinya. Lalu apa yang telah dan ingin diketahui oleh manusia ? Bagaimana manusia berpengetahuan ? Apa yang ia lakukan dan dengan apa agar memiliki pengetahuan ? Kemudian apakah yang ia ketahui itu benar ? Dan apa yang mejadi tolak ukur kebenaran ? Pertanyaan-pertanyaan di atas sebenarnya sederhana sekali karena pertanyaan-pertanyaan ini sudah terjawab dengan sendirinya ketika manusia sudah masuk ke alam realita. Namun ketika masalah-masalah itu diangkat dan dibedah dengan pisau ilmu maka tidak menjad...

EPISTEMOLOGI (Versi Filosof Muslim)

Pembahasan tentang epistemologi Islam ini secara garis besarnya kita bagi menjadi dua. Yang pertama adalah yang berkaitan dengan epistemologi Islam dalam versi para filosof Muslim. Untuk itu kita perlu melihat secara sepintas sejarah perkembangan filsafat di dunia Islam guna menemukan asal-usul dan orisinalitas berpikir mereka. Ini penting dalam rangka menjejaki dan memilah sejauh mana pengaruh filosof Yunani dan pengaruh al-Qur’an di dalamnya. Hanya dengan cara itulah nantinya kita baru akan bisa menempatkan posisi al-Qur’an--serta keaslian filsafat ilmu yang dianutnya tanpa bias dari pihak manapun--dalam konteks keilmuan secara menyeluruh. Yang kedua adalah mengkaji secara spesifik pandangan al-Qur’an tentang asal-usul ilmu pengetahuan. Di sini nanti kita akan coba melepaskan sedapat mungkin pengaruh-pengaruh dari pihak manapun termasuk distorsi-distorsi yang mungkin terjadi yang dilakukan oleh para ahli tafsir. Di sini kita akan membiarkan al-Qur’an membincang dirinya send...

Sebuah aforisme [post-lecture] untuk kelas ku…

Selamat malam [pagi]…. Ehhmmm…aku tak tahu akan mulai dari mana. Hanya sepenggal memori mungkin akan menyisa, menuju kesah dan tirai bahagia. Tiga tahun lalu aku tersesat, ku arungi sebuah kota yang berbudaya. Sebuah kota yang memiliki akar sejarah dengan artefak feodalisme, dengan berbagai macam kemegahan tradisi dan adat leluhur yang masih terjaga. Kota yang penuh dengan rona kebebasan untuk mengekspresikan diri mulai seni, pendidikan, intelektual, kebudayaan, hingga deretan kesenangan sesaat yang ditawarkan sepanjang jalan. Waktu itu, aku masih ragu tuk langkahkan kaki, namun dengan segala macam cita yang bersemayam dikepala aku pun memantapkan langkah menuju titik nol [0]. Disana kudengar suara-suara bergemuruh penuh dengan kekesalan namun bahasanya runtut, logis, dan akademis. Tak syak lagi! Para mahasiswa itu sedang turun ke jalan, aksi dengan denyut orasi yang menyatakan pembelaan atas nama keadilan. Diterik matahari yang begitu panas, dengan semburat kuning ya...

KAUM MUDA MUHAMMADIYAH DI TENGAH ARUS GLOBALISASI & KRISIS KEBANGSAAN

Oleh: Hendra Setiawan [1] PENDAHULUAN Zaman terus bergulir menyelubung ruang dan waktu tanpa bisa kita hentikan sedetik pun. Sementara itu dinamika kehidupan pun terus mengalami berbagai macam problema yang membutuhkan ‘ijtihad’ pemikiran dalam rangka pemecahannya. Di zaman serba cepat ini manusia semakin dihadapkan dengan segudang polemik untuk menciptakan sebuah dunia kehidupan ( lebenswelt ) yang humanis dan berkeadilan. Hal ini jelas menjadi suatu tanggung jawab bersama setiap penghuni kosmos ini. Adalah globalisasi, sebuah mekanisme kehidupan yang berwatak maju dan modern sebagai mesin penggerak peradaban hari ini. Dimana terjadi lompatan sejarah yang begitu pesat, yang membawa manusia pada kontradiksi kehidupan. Arus globalisasi yang begitu deras semakin membawa dampak yang cukup signifikan dalam setiap lokus kehidupan dunia. Globalisasi yang berawal dari cita-cita barat akan liberalismenya merupakan sebuah tantangan kehidupan kontemporer.yang dampaknya jelas begitu te...