Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2012

aku manusia modern

Peradaban dunia dewasa ini bisa dikatakan sedang mengalami ‘sekarat’, arah dan tujuan kehidupan manusia sedang dalam masa disorientasi. Ambivalensi dan ketidakjelasan hidup manusia semakin merunyam seiring modernitas yang terlampau membanggakan materi diatas segalanya. Bahkan secara sinis dan terkadang fatalis kaum posmodernis selalu menggelindingkan wacana akan matinya setiap  lini kehidupan manusia. Diawali dengan matinya Tuhan yang ‘dibunuh’ oleh sang ‘superman’ dari Prussia, Nietczhe. Hingga lahirnya postrukturalisme yang mengasumsikan matinya manusia sebagai subyek sejarah yang berfikir  dan gerakan posmodernisme yang menolak narasi besar. Hal ini tentu tak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan oleh peradaban barat. Namun segala kemajuan tersebut ternyata menyimpan suatu kontradiksi internal dan paradox didalamnya. Dimana memang disatu sisi perkembangan science dan ilmu pengetahuan yang berbanding lurus dengan kemajuan teknologi terseb...

Agama vs Filsafat???

       filsafat dimengerti sebagai usaha memah ami segala sesuatu dengan nalar, maka iman/agama tdk perlu 'alergi' terhadap filsafat, dan dengan demikian, kaum ulama/tokoh agama pun mesti banyak belajar filsafat, jadi tidak perlu dipertentangkan hitam-putih (antara filsafat dan agama/iman). filsuf kondang jurgen Habermas mengatakan bahwa agama akan bubar bila tidak 'bercampur' nalar. pernyataan Habermas yg mengaku diri bersama Max Weber sebagai "religios unmusikalisch" (tidak berbakat religius) ini tentu bukan hal baru. sudah sejak abad pertengahan,melalui pertanyaan Agustinus: "Apakah yg aku cintai ketika aku mencintai mu Tuhan?", dan melalui tesis anselmus "fides quaerens intelectum" (iman membutuhkan/mensyaratkan understanding: penjelasan rasional)"", dan akhirnya keduanya tiba pada pendirian: "aku percaya, agar aku mengerti", semua ini mengandaikan adanya usaha rasional yang terus-menerus untuk memaham...

OBITUARIUM NALAR

"..Kita sedang berada dalam keretakan realitas yang semakin menjauh dari suatu kesejatian. Banalitas dunia yang semakin diambil alih oleh kedangkalan symbol. Sebuah panggung artifisialitas yang kita anggap sebagai realitas sejati. Kita, manusia, adalah sesuatu entitas yang sadar akan ber lumurannya waktu. Das sein, demikian kata Heidegger. Kita adalah manusia sejarah yang sadar akan ke’ada’an kita sebagai penghuni kosmos yang teratur. Namun hari ini kita, m anusia , lebih suka hidup dalam kesadaran praktis. kesadaran bertindak dimana kita tidak harus berfikir keras untuknya. kesadaran dalam lingkup komunitarian yang pekat. Semua tanda Tanya harus dipastikan. Satu saja lolos tertib kosmis akan mengalami gangguan. Alam yang bernalar sempurna tidak boleh menyisakan ganjalan epistemologis yang mengganggu. Manusia butuh kepastian. Seperti jejaka yang menunggu jawaban pinangannya dari sang dara. Keliaran nalar pun harus dihentikan. Nalar harus bekerja tertib karena alam pun sesuat...

KONSTRUKTIVISME SEBAGAI PRINSIP PENGAJARAN BAHASA INGGRIS

AVANT-PROPOS Proses pembelajaran bahasa merupakan suatu proses alamiah yang terjadi pada manusia. Sebagaimana diketahui bahasa merupakan alat untuk melakukan suatu komunikasi dan interaksi dalam rangka hubungan intersubyektif antar manusia. Bahasa sendiri merupakan suatu system yang abstrak berupa tatanan simbolik yang ada dalam struktur kognitif manusia. Ernst Casirer (1990) misalnya secara sporadis menyebut manusia sebagai “animal simbolicum” atau hewan yang menggunakan simbol-simbol untuk melakukan interaksi diskursif serta untuk memahami dunianya. Dalam kaitannya dengan pembelajaran bahasa inggris sebagai bahasa kedua (second Language) , tentunya akan mengalami banyak rintangan dalam proses akuisisinya. Ada batasan-batasan tertentu yang memisahkan pola kebahasaan itu sendiri seperti budaya, tata bahasa, serta perubahan cara berfikir. Hal tersebut tentunya membutuhkan strategi khusus agar pemerolehan bahasa kedua tersebut terasa semakin mudah. Sebagaimana diketahui, proses pemero...

Quo-vadis gerakan mahasiswa: pertautan intelektualisme, politik praktis, dan budaya pop

Secara substansial, dalam tarik ulur mahasiswa dengan politik, terdapat hal penting yang juga menjadi polemik hingga mengakibatkan disorientasi gerakan mahasiswa tersebut, yaitu pemahaman atau pemaknaan terhadap tujuan politik gerakan mahasiswa, dalam hal ini terdapat dua pendapat yang saling bertentangan. Pertama , gerakan mahasiswa adalah gerakan moral . Gerakan moral ini adalah gerakan mahasiswa yang akan selalu mengkritisi kebijakan pemerintah yang dinilai melenceng dari konstitusi, berakibat pada diskriminasi terhadap masyarakat, juga ketidakadilan, dan lainnya. Gerakan moral mahasiswa akan mengkritisi dan mencoba memberikan alternatif solusi yang dapat dilakukan, paling ekstrim adalah melengserkan rezim berkuasa dan kemudian berupaya memberikan gagasan-gagasan baru yang lebih bersifat korektif, menyerahkannya pada para intelektual dan politisi yang sekiranya dapat berbuat lebih baik ketimbang rezim yang telah dirobohkan mahasiswa. Setelah itu gerakan mahasiswa kembali ke kampus ...

PERBANDINGAN IDEOLOGI-IDEOLOGI PENDIDIKAN

A.    LATAR BELAKANG “Pendidikan telah mati” sebuah pernyataan retoris yang keluar dari pemikiran posmodernisme yang terkadang hanya dianggap sebagai sejenis intellectual gimmick. Namun, apakah pernyataan “pendidikan telah mati” itu sendiri benar dan sesuai dengan realitas objektif yang ada? Dan penyataan tersebut bukanlah bahasa metafora yang hanya sekedar menjadi bahasa puisi dan sastra. Memang dilihat secara kasat mata ataupun tanpa menilik substansi dari sebuah pendidikan untuk memanusiakan manusia pendidikan utamanya pendidikan formal akan terasa biasa-biasa saja dan tanpa masalah yang membelitnya. Tetapi jika kita benar-benar bisa melihat secara tajam realitas yang ada sekarang ini mungkin adagium “pendidikan telah mati” merupakan sesuatu yang benar adanya. Hal ini tentunya tak akan lepas dari kondisi moralitas bangsa kita yang semakin jauh dari nilai-nilai transenden. Dimana dekadensi moral yang sangat luar biasa telah menghantui struktur masyaakat kita. dimulai ...