Peradaban dunia dewasa ini bisa dikatakan sedang mengalami ‘sekarat’, arah dan tujuan kehidupan manusia sedang dalam masa disorientasi. Ambivalensi dan ketidakjelasan hidup manusia semakin merunyam seiring modernitas yang terlampau membanggakan materi diatas segalanya. Bahkan secara sinis dan terkadang fatalis kaum posmodernis selalu menggelindingkan wacana akan matinya setiap lini kehidupan manusia. Diawali dengan matinya Tuhan yang ‘dibunuh’ oleh sang ‘superman’ dari Prussia, Nietczhe. Hingga lahirnya postrukturalisme yang mengasumsikan matinya manusia sebagai subyek sejarah yang berfikir dan gerakan posmodernisme yang menolak narasi besar. Hal ini tentu tak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan oleh peradaban barat. Namun segala kemajuan tersebut ternyata menyimpan suatu kontradiksi internal dan paradox didalamnya. Dimana memang disatu sisi perkembangan science dan ilmu pengetahuan yang berbanding lurus dengan kemajuan teknologi terseb...