
Memecah hening pagi, dini hari, sunyi
Pada setiap kedamaian yang direnggutkan
Barangkali terlalu lama,
Hingga terbiasa
Menikmatinya, sunya-sunyi, sendiri
Menikam hitam yang diam, menelusup
Putih-putih cerah cahaya, yang tak ada
Angin hembus terputus-putus
Semua yang hilang, terbawa arus
Pergi dan kembali pulang
Dalam pusara, dalam aksara
Mungkinkah perisai mimpi, menyatukan
Sesuatu yang tak mungkin "ada"?
Tak akan kembali, semua lenyap
Bersamamu, kerak-kerak waktu, membisu
Dalam egoku, angka-angka jam tak selamanya
ungu abadi, bergerak padu, menghambur
rasaku, rasamu, yang tersembunyi
dibalik deras hujan, hologram mimpi,
Tapi kau tahu, tak ada apa-apa disana
Dan repetisi pagi...
Membawa kembali, aku, kau...
Menemukan lagi, dari yang mati, dari warna pelangi
Juga butir-butir embun pagi
Aku disini...
Menunggumu, dalam sunyi hakiki
Yang masih aku cari....
Pergi dan kembali pulang
Dalam pusara, dalam aksara
Mungkinkah perisai mimpi, menyatukan
Sesuatu yang tak mungkin "ada"?
Tak akan kembali, semua lenyap
Bersamamu, kerak-kerak waktu, membisu
Dalam egoku, angka-angka jam tak selamanya
ungu abadi, bergerak padu, menghambur
rasaku, rasamu, yang tersembunyi
dibalik deras hujan, hologram mimpi,
Tapi kau tahu, tak ada apa-apa disana
Dan repetisi pagi...
Membawa kembali, aku, kau...
Menemukan lagi, dari yang mati, dari warna pelangi
Juga butir-butir embun pagi
Aku disini...
Menunggumu, dalam sunyi hakiki
Yang masih aku cari....
Komentar
Posting Komentar