Langsung ke konten utama

sepenggalah mentari pagi

jalan ku terhenti
sejenak lengang menyisir
saat ku buka, hanya pesan diberanda
yang lupa, meninggalkan semua cerita
dipermukaan pagi
sepenggalah mentari
repetisi-repetisi, yang hadir, tanpa pernah terisi
mungkin kicau burung,
atau langit ungu selatan
juga hamparan riuh gedung berjejal

atau barangkali, pada rangkai-rangkai puisi?
dan kau percaya, kau menampik ku segera
sudah menghapus,
menghapus segala rupa, satu hal-ihwal
yang kita sebut cinta...

Komentar

Populer