Dilihat untuk tak melihat
seperti terdengar, tapi lenyap
mengenang seraya menatap
hitam yang lebam, gelap yang senyap
ku buka, ku baca, tapi semakin tak ku temukan
ingatanku hilang, menghambur bersama suara malam
mungkin sejenak bisa aku lupakan
sesuatu, yang mungkin tak akan berdamping
menampik aku, membungkam sisa kata
remah-remah yang tertinggal,
saat kita tak lagi bersua...
endapan, bernafas, berdesah
diam, tanpa gema
dalam beting dan tebing
meluncur, mengalirkan jejak waktu
arus kehidupan, kemana bermuara?
belum lagi sembuh
akan berulang, mungkin salah, mungkin bermasalah
kau tahu, yang hadir tak akan pernah lupa
selalu kekal, selalu tertafsirkan
mungkin suatu nanti
saat kita, tak lagi bermimpi...
***
Terkadang kita lupakan
Yang berbeda, bukan milik kita, pada jejaknya
Liar, mengalir kesebuah tempat, entah, nun jauh
Tak selalu apa adanya, tak selamanya ada
Kemana yang terkenang, jika saja
keindahan pernah menggenang?
Mereka tertumpuk, berteriak,
berebut kuasa, untuk terbaca
Mengasingkan diri, bukan satu, apa cuma disitu?
Seringkali, aku ingin
Menelusup ingatanmu, membuka kisah lama
Seraya memastikan, adakah kenangan disana?
Atau hanya exodus rasa, dalam penafsiran
Subyektifku yang fana?
Terkandung, apa yang terkenang
Kuat menekan, mencengkeram
Menyerbu ingatan, menyeruak dikepalaku
Sementara berkata, berbicara aku tak kuasa
Hilang nyali, lenyap keberanian diri
Jangan-jangan ini, seberkas mimpi
Sebab, kau nampak begitu jauh, terlampau asing
Sementara aku kecil, teramat kerdil....
seperti terdengar, tapi lenyap
mengenang seraya menatap
hitam yang lebam, gelap yang senyap
ku buka, ku baca, tapi semakin tak ku temukan
ingatanku hilang, menghambur bersama suara malam
mungkin sejenak bisa aku lupakan
sesuatu, yang mungkin tak akan berdamping
menampik aku, membungkam sisa kata
remah-remah yang tertinggal,
saat kita tak lagi bersua...
endapan, bernafas, berdesah
diam, tanpa gema
dalam beting dan tebing
meluncur, mengalirkan jejak waktu
arus kehidupan, kemana bermuara?
belum lagi sembuh
akan berulang, mungkin salah, mungkin bermasalah
kau tahu, yang hadir tak akan pernah lupa
selalu kekal, selalu tertafsirkan
mungkin suatu nanti
saat kita, tak lagi bermimpi...
***
Terkadang kita lupakan
Yang berbeda, bukan milik kita, pada jejaknya
Liar, mengalir kesebuah tempat, entah, nun jauh
Tak selalu apa adanya, tak selamanya ada
Kemana yang terkenang, jika saja
keindahan pernah menggenang?
Mereka tertumpuk, berteriak,
berebut kuasa, untuk terbaca
Mengasingkan diri, bukan satu, apa cuma disitu?
Seringkali, aku ingin
Menelusup ingatanmu, membuka kisah lama
Seraya memastikan, adakah kenangan disana?
Atau hanya exodus rasa, dalam penafsiran
Subyektifku yang fana?
Terkandung, apa yang terkenang
Kuat menekan, mencengkeram
Menyerbu ingatan, menyeruak dikepalaku
Sementara berkata, berbicara aku tak kuasa
Hilang nyali, lenyap keberanian diri
Jangan-jangan ini, seberkas mimpi
Sebab, kau nampak begitu jauh, terlampau asing
Sementara aku kecil, teramat kerdil....
Komentar
Posting Komentar