Di tepi bengawan yang membelah kota kali code, kau menyebutnya Yang barangkali sekarang aku lihat kembali dengan masygul juga di sebuah jalan Pramuka aku menapak akhir gejala pada rentetan kata tetinggal diantara relung sukma aku hendak menghela sebuah kekuatan tunggal, telah mengatur semuanya sehingga remuk redam cenderung merasa tak patut, untuk menganalisa kekurangan di tubuh sendiri, di masa lampau dengan ngeri atau takjub: juga sebuah mitos tentang yang pernah ada yang pernah terasa tak tersambut, lepas dalam ungu kabut tapi, kau tahu, tak pernah berubah, sama sekali! Atau sedikitnya suara gagau lambat laun begitu rutin, tak masuk akal pula, terutama bagi mereka akan bisa kembali untuk memikat menjanjikan suatu masa depan yang lebih baik. selama ini hanya nampak sebagai “Peristiwa” —sesuatu yang dahsyat, krusial, apokaliptik, sekaligus misterius. 'Mitos' memang mudah menjawab pelbagai pertanyaan dengan satu patah kata, dan sekaligus melupaka...