Lama tak pulang ke kampung rasanya agak terasing. Terlebih sekian waktu tak bergumul dengan warga sekitar, seolah menjadi seorang outsider . Ya, mungkin itu sejumput persepsiku saja, toh warga kampung masih menyapa jika bersua di jalan, meskipun terkadang dengan agak canggung. Melepas penat sesaat, tinggalkan ingar-bingar kota Jogja yang mulai menapak metropolitan, agaknya seperti merasakan sejumput hawa kebaruan. Serasa di surga memang, tak terlalu risau layaknya anak kos yang seringkali bingung untuk keluar makan apa. Juga sedikit bernostalgia, mengingat jejak-jejak masa lalu yang masih tertera. Ternyata memang masih banyak yang harus dikerjakan di daerah tempat aku dibesarkan, tanah wiladah. Tapi barangkali bukan satu atau tiga tahun ke depan, karena masih banyak cita yang harus aku rajut di Jogja. Dan suatu saat nanti aku pasti kembali, mengejawantah sejumput teori sosial dan pengetahuan yang pernah aku pelajari. Banyak tawaran yang sudah ku tolak, terutama desak...